CLOSE AD
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat 23 Agustus 2019, 17:50 WIB
5 Fakta Ular Weling yang Gigitannya Tewaskan Satpam di Gading Serpong
5 Fakta Ular Weling yang Gigitannya Tewaskan Satpam di Gading Serpong Foto: Istimewa/Instagram
Jakarta - Seorang satpam di kompleks perumahan Cluster Michella, Gading Serpong, Serpong tewas terkena gigitan ular berbisa. Saat itu, satpam yang bernama Iskandar tersebut hendak mengamankan seekor ular yang masuk ke salah satu rumah warga.
Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 19.30 WIB. Iskandar diduga tidak mengetahui ular yang menggigitnya merupakan ular yang berbahaya. Ular tersebut kemudian diketahui merupakan jenis ular weling.
Berikut fakta-fakta ular weling yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Karakteristik Fisik
Ular weling (Bungarus candidus) adalah ulas berbisa dari suku Elapidae. Ular ini tubuhnya terbilang ramping dan tidak begitu panjang. Biasanya panjang dari ujung kepala hingga ekor sekitar 100 cm dengan panjang maksimal sekitar 155 cm.
Ular ini memiliki karakteristik utama berupa warna tubuhnya yang berbelang hitam dan putih. Umumnya terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ekornya. Biasanya di bagian putihnya terdapat bercak kehitaman atau kecoklatan.
2. Populasi dan Penyebaran
Populasi ular weling menyebar di hampir seluruh negara di Asia Tenggara. Mulai dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Di Indonesia, populasi ular weling dapat ditemui di Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.
Ular ini biasanya ditemukan di daerah dataran rendah hingga wilayah berbukit hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Ular weling hidup di hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian dan di sekitar pemukiman.
3. Kebiasaan
Ular ini termasuk nokturnal atau baru aktif setelah gelap. Mereka juga umumnya lebih sering menggigit saat malam hari dibanding siang hari. Pada siang hari, ular weling cenderung lambat dan pemalu.
Ular ini biasanya baru menyerang jika diganggu. Mangsa utamanya adalah jenis ular lainnya, tapi kadang mereka juga berburu kadal dan katak.
4. Lebih Berbisa dari Kobra
Bisa ular weling bersifat neurotoxic atau menyerang jaringan saraf dan mengakibatkan kelumpuhan. Dari skala LD-50, bisa ular weling lebih berbahaya dibanding bisa ular kobra.
Sekitar 50% kasus gigitan ular weling di manusia, semuanya berakhir dengan kematian. Untuk melawan bisa ular weling dibutuhkan serum anti-bisa yang spesifik.
5. Efek Bisa Ular Weling
Gigitan ular weling tidak menimbulkan bengkak atau rasa sakit yang berlebihan. Tapi akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani.
Berdasarkan informasi dari Department of Medicine, Chulalongkorn University Hospital dan Queen Saovabha Memorial Institute of the Thai Red Cross Society, korban yang digigit ular weling akan mengalami mual, muntah, lemas dan rasa sakit di otot atau mialgia 30 menit setelah digigit.
Satu jam kemudian, kelopak mata terasa berat dan kelumpuhan oculomotor serta rasa sesak di dada. Delapan jam setelah gigitan, korban merasa kesulitan bernapas dan harus dibantu dengan respirasi mekanik. 12-24 jam setelah gigitan yang tidak ditangani biasanya berujung kematian.
Tonton Video Pertolongan Pertama Gigitan Bisa Di Penangkaran Ular Deli Sedang:
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/lus)
Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 19.30 WIB. Iskandar diduga tidak mengetahui ular yang menggigitnya merupakan ular yang berbahaya. Ular tersebut kemudian diketahui merupakan jenis ular weling.
1. Karakteristik Fisik
Ular weling (Bungarus candidus) adalah ulas berbisa dari suku Elapidae. Ular ini tubuhnya terbilang ramping dan tidak begitu panjang. Biasanya panjang dari ujung kepala hingga ekor sekitar 100 cm dengan panjang maksimal sekitar 155 cm.
Ular ini memiliki karakteristik utama berupa warna tubuhnya yang berbelang hitam dan putih. Umumnya terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ekornya. Biasanya di bagian putihnya terdapat bercak kehitaman atau kecoklatan.
2. Populasi dan Penyebaran
Populasi ular weling menyebar di hampir seluruh negara di Asia Tenggara. Mulai dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Di Indonesia, populasi ular weling dapat ditemui di Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.
Ular ini biasanya ditemukan di daerah dataran rendah hingga wilayah berbukit hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Ular weling hidup di hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian dan di sekitar pemukiman.
3. Kebiasaan
Ular ini termasuk nokturnal atau baru aktif setelah gelap. Mereka juga umumnya lebih sering menggigit saat malam hari dibanding siang hari. Pada siang hari, ular weling cenderung lambat dan pemalu.
Ular ini biasanya baru menyerang jika diganggu. Mangsa utamanya adalah jenis ular lainnya, tapi kadang mereka juga berburu kadal dan katak.
4. Lebih Berbisa dari Kobra
Bisa ular weling bersifat neurotoxic atau menyerang jaringan saraf dan mengakibatkan kelumpuhan. Dari skala LD-50, bisa ular weling lebih berbahaya dibanding bisa ular kobra.
Sekitar 50% kasus gigitan ular weling di manusia, semuanya berakhir dengan kematian. Untuk melawan bisa ular weling dibutuhkan serum anti-bisa yang spesifik.
5. Efek Bisa Ular Weling
Gigitan ular weling tidak menimbulkan bengkak atau rasa sakit yang berlebihan. Tapi akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani.
Berdasarkan informasi dari Department of Medicine, Chulalongkorn University Hospital dan Queen Saovabha Memorial Institute of the Thai Red Cross Society, korban yang digigit ular weling akan mengalami mual, muntah, lemas dan rasa sakit di otot atau mialgia 30 menit setelah digigit.
Satu jam kemudian, kelopak mata terasa berat dan kelumpuhan oculomotor serta rasa sesak di dada. Delapan jam setelah gigitan, korban merasa kesulitan bernapas dan harus dibantu dengan respirasi mekanik. 12-24 jam setelah gigitan yang tidak ditangani biasanya berujung kematian.
Tonton Video Pertolongan Pertama Gigitan Bisa Di Penangkaran Ular Deli Sedang:
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/lus)
Berita Terkait
Heboh Ular Weling Mematikan, Ini Imbauan Polisi untuk Warga
Tragedi Iskandar: Tewas Dipatuk Ular Berbisa Saat Tolong Warga
Jaga Kebersihan Lingkungan Agar Ular Weling yang Mematikan Tak Masuk Rumah Anda
Indonesia Tak Punya Antivenom Ular Weling! Jokowi Diminta Dukung Riset
Tak Usah Isap dan Ikat Luka Gigitan Ular, Lakukan Ini Saja!
Gigitan Ular Weling Mematikan, Cara Mistis Ini Perlu Ditinggalkan
Iskandar Keluhkan Mata Panas dan Sesak Napas Usai Digigit Ular Weling
Satpam Iskandar Digigit Ular Weling di Jari Telunjuk, Tak Merasa Sakit
Baca Juga
detikHealth
Round-Up
Bisa Ular Weling dan Tragedi Tewasnya Satpam Perumahan
detikHealth
Dokter: Anti Bisa di Indonesia Hanya untuk 3 Jenis Ular
detikHealth
Bagaimana Cara Tahu Gigitan Ular Berbisa atau Tidak? Ini Kata Dokter
detikHealth
Satpam Tewas Digigit Ular, Ini Pertolongan Pertama Gigitan Ular Berbisa
detikHealth
Satpam yang Digigit Ular Sempat Sedot Lukanya, Efektif Keluarkan Bisa?
detikHealth
Satpam Gading Serpong Meninggal Usai Digigit Ular, Ini Efek Bisa di Tubuh
detikHot
5 Selebriti Tajir Indonesia Ini Dulu Punya Karier Jadi Tukang Cuci Piring
News Feed
Saran Zulhas ke Jokowi soal Papua: Tak Bisa Bangun Jalan Saja, Rebut Hatinya
Minggu 25 Agustus 2019, 09:16 WIBKisah Nenek Tunanetra Rawat Cucunya yang Terkena Kanker di Jombang
Minggu 25 Agustus 2019, 09:06 WIBIstana ke Habib Rizieq Soal Pencekalan: Jangan Tuduh Macam-macam!
Minggu 25 Agustus 2019, 08:57 WIBKemendagri Usul Ibu Kota Baru Bukan Daerah Otonomi, Komisi II: Harus Dikaji
Minggu 25 Agustus 2019, 08:53 WIBSambut HUT MPR, Zulhas Sosialisasikan Nilai Kebangsaan Lewat Jalan Sehat
Minggu 25 Agustus 2019, 08:44 WIB
Kontak Informasi Detikcom
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Media Partner: promosi[at]detik.com
Iklan: sales[at]detik.com
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Media Partner: promosi[at]detik.com
Iklan: sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar